Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 13:37:17【Resep Pembaca】614 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(5688)
Artikel Terkait
- Menikmati gemerlap cahaya Guangzhou dari kapal di Sungai Mutiara
- Wakil Ketua DPRD Bogor salurkan bantuan untuk korban longsor Bondongan
- Ros BLACKPINK makan nasi goreng sebelum tampil solo
- Atasi gejala angin duduk dengan tepat: Pertolongan dan pencegahannya
- Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat
- Gubernur Jateng minta Festival Mangga Pemalang jadi kegiatan tahunan
- Kemendagri: Luwu Timur paling siap jalankan program MBG daerah 3T
- Shakira Amirah sebut sarapan real food bantu anak makin berprestasi
- SPPG Margomulyo andalkan pasokan petani dan usaha lokal untuk MBG
- Sukseskan MBG, Kementerian PANRB perkuat kelembagaan BGN
Resep Populer
Rekomendasi

Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh

Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi

Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi

Enam mobil damkar padamkan api di Perintis Kemerdekaan Cianjur

Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas

Kemendagri: Luwu Timur paling siap jalankan program MBG daerah 3T

Menkomdigi: Indonesia negara kedua di dunia yang batasi anak bermedsos

Ros BLACKPINK makan nasi goreng sebelum tampil solo